Padaawal tahun 2018 Fujifilm merilis kamera terbaru di jajaran XA series yaitu Fujifilm XA5. Dengan desain retro nan classic, antar muka yang mudah digunakan, dan layar sentuh yang sensitif, Fujifilm sepertinya sedang membidik pengguna kamera pemula. Terlepas dari XA5, ada pula XA3 yang diperkenalkan lebih dahulu oleh fujifilm indonesia. Pada artikel ini kami akan Mengupas kelebihan dan Apaperbedaan antara Fujifilm X-A3 + Fujifilm Fujinon XC 16-50mm f/ OIS II dan Olympus PEN E-PL7? Temukan mana yang lebih baik dan performa mereka secara keseluruhan dalam peringkat kamera. Banyakvlogger dan youtuber menggunakan kamera jenis ini untuk membuat video dan konten. 2. Fujifilm X-A3. Rekomendasi kamera untuk pemula selanjutnya yaitu Fujifilm X-T30, kamera ini memiliki kelebihan yaitu desain yang mungil dan ringan, kualitas gambar yang dihasilkan cukup bagus, fitur autofocus yang bekerja secara optimal dan juga InilahKelebihan Dan Kelemahan Samsung Galaxy A3 2016 Seharga 4 Jutaan Samsung Galaxy A3 (2016) bersama No. model SM-A310F resmi dirilis Samsung diawal thn 2016 dgn bekalan uraian tangguh & mumpuni. Tidak butuh menunggu lama waktu ini Samsung Galaxy A3 (2016) siap hadir di passar Indonesia & beradu bersama ponsel pintar dari besutan vendor lain. Selainitu, XA3 dibekali layar LCD touchscreen berukuran 3 inci yang dapat diputar hingga flip 180 derajat. Sehingga sangat memudahkan untuk membuat Vlog ataupun selfi. Dengan Bobot 339 gram kamera XA3 tergolong ringan sehingga akan membuat nyaman penggunanya saat harus memotret dalam jangka waktu relatif lama. Kelebihandan Spesifikasi CANON EOS 6D Mark II DSLR Kelebihan dan Spesifikasi CANON EOS M100 Kelebihan dan Spesifikasi FUJIFILM Digital Camera X-A3 Body + XF 23mm f2.0 . Tahun ini Fujifilm memang terlihat cukup rajin menghadirkan kamera baru. Salah satunya adalah kamera mirrorless Fujifilm X-A5 yang hadir dengan banderol harga di kisaran 8 jutaan Rupiah. Nah, jika berminat untuk membeli kamera mirrorless kelas pemula dari Fujifilm ini berikut kelebihan dan kekurangannya yang wajib Anda Canggih1. Performa dan kinerja autofokus lebih cepat Peningkatan pertama yang terasa di Fujifilm X-A5 adalah kinerjanya yang terasa lebih cepat terutama di sektor autofokus dan pemrosesan sektor autofokus, autofokus X-A5 lebih cepat dibandingkan X-A3 karena mengusung teknologi autofokus Phase Detection dengan 91 titik autofokus. Di beragam kondisi pencahayaan kinerja autofokusnya memang terasa cukup cepat dan akurat. Peningkatan yang cukup lumayan meski kinerja autofokusnya bukanlah yang tercepat di Mudah digunakan, hasil foto memuaskan Membidik segmen pemula, Fujifilm X-A5 tetap mempertahankan antarmuka menu yang sederhana. Sekalipun Anda pemula, pasti akan bisa dengan cepat beradaptasi dengan kamera sensor APS-C CMOS yang resolusinya megapixel, hasil jepretan foto X-A5 juga tergolong memuaskan. Di kondisi pencahayaan yang cukup kamera ini mampu menghasilkan jepretan dengan tonal warna dan detil yang amat baik. Seperti kamera Fujifilm yang lain, reproduksi warna untuk tonal warna kulit juga sangat memuaskan. Kemampuannya di kondisi minim cahaya juga masih bisa diandalkan. Hingga di pengaturan ISO6400, ketajaman, warna dan kendali noise masih terjaga dengan cukup Baterai tahan lama Peningkatakan berikutnya adalah daya tahan baterai yang lebih tahan lama. Untuk sekali isi ulang, baterainya bisa digunakan untuk mengambil hingga 450 jepretan foto. Jadi Anda tidak perlu khawatir cepat kehabisan baterai saat membawanya Port mic dan layar sentuh fleksibel yang bisa dilipat keatas untuk permudah vlogging Meski hadir dengan desain yang masih mirip X-A3, jika dicermati lebih lanjut X-A5 kini dilengkapi dengan port mic di bodinya. Dengan begitu Anda bisa menambahkan mic eksternal untuk mendapatkan hasil rekaman suara yang lebih baik saat merekam video. Didukung dengan layar sentuh fleksibel yang bisa dilipat keatas kamera ini akan semakin memadai digunakan untuk Kurang1. Grip masih terlalu kecil untuk sebagian pengguna Masih di sektor desain, kekurangan dari Fujifilm X-A5 adalah ukuran grip di bodinya yang masih terlalu kecil untuk sebagai pengguna. Andai saja grip di bodinya dibuat sedikit lebih besar, kamera ini akan lebih nyaman saat Kemampuan rekam video 4K 15fps yang kurang berguna Kemampuan rekam video 4K di Fujifilm X-A5 memang menjadi kabar baik. Fujifilm X-A5 adalah kamera mirrorless X-A Series pertama yang bisa merekam video hingga resolusi 4K. Namun, pada prakteknya kemampuan rekam video 4K X-A5 nyaris tidak berguna karena hanya mampu merekam di kecepatan 15fps. Normalnya untuk merekam video adalah di 24fps atau 30fps. Untuk merekam video di X-A5 memang tetap lebih optimal di resolusi Full itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Fujifilm X-A5. Semoga artikel ini bisa membantu Anda mengambil keputusan sebelum membelinya. Untuk hasil foto kamera Fujifilm X-A5 tanpa proses penyuntingan yang lain bisa dilihat di akun FLICKR resmi Sumber foto Giz Guide Persaingan dalam dunia teknologi memang dapat dibilang sangatlah ketat. Untuk dapat menentukan mana yang terbaik, mungkin akan tergantung pada pendapat kamu nantinya. Sama halnya juga seperti apa yang terjadi dalam persaingan ketat dunia kamera. Setiap produsen kamera yang ada mungkin saja tak akan pernah mau berhenti mengembangkan produk-produk andalan mereka hanya untuk terus mencoba menarik perhatian para konsumernya. Dan dalam persaingannya sendiri, akan ada saat dimana dua merk kamera berbeda tampil begitu mencolok namun dalam balutan kelebihan serta kekurangan yang berbeda. Terkadang persaingan seperti ini bisa membuat kamu bahagia namun juga merasa kebingungan harus memilih yang mana, bukan? Dengan spesifikasi dan harga yang hampir persis sama, kebanyakan dari kamu mungkin akan perlu waktu yang cukup lama untuk berpikir mana yang kiranya sesuai dengan kebutuhan kamu. Sumber foto Google Sebenarnya, nggak jauh beda dengan persaingan antara kamera mirrorless Fujifilm X-A3 dan Canon EOS M3 yang satu ini, nih. Keduanya berbagi begitu banyak kesamaan yang bisa dengan mudah kamu temukan. Harganya yang tidak terpaut cukup jauh juga, mungkin bisa membuat kamu semakin galau, nih, mau pilih yang mana. Namun, sebelum kamu semakin merasa galau, ada baiknya untuk kamu mengetahui terlebih dahulu perbandingan kedua kamera ini, ya, Pembaca! Persamaan Fujifilm X-A3 dan Canon EOS M3 Sebelum kita membahas perbedaan, sebaiknya kita bahas persamaan dulu, dong, ya? Sumber foto Google Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kedua kamera ini memiliki banyak kesamaan, terutama pada sensor kameranya yang sama-sama beresolusi cukup besar, yaitu 24 MP. Selain itu, kedua kamera ini pun telah dilengkapi dengan layar LCD touchscreen yang dapat kamu flip 180° ke atas, sehingga dapat memudahkan kamu dalam memotret foto selfie bersama teman-teman kamu. Lihat juga Spesifikasi Kamera Mirrorless Fujifilm X-A3 Kedua kamera ini pun telah menyediakan fitur built-in flash yang bisa kamu gunakan saat kondisi low light. Dan bila flash internal ini masih belum cukup untuk kamu, kamu juga bisa menggunakan flash eksternal milik kamu, karena kedua kamera ini telah memiliki eksternal flash shoe sebagai tempat dudukan flash eksternal kamu. Kamu juga tak perlu merasa khawatir saat ingin mengambil foto bersama dengan teman-teman kamu, namun tak ada satupun orang di sekitar yang bisa kamu mintai tolong, karena kedua kamera ini bisa kamu koneksikan dengan smartphone kamu, agar kamu bisa mengendalikannya dalam jarak yang cukup jauh. Sumber foto Google/Fujifilm X-A3 kiri Canon EOS M3 kanan Seperti kamera-kamera modern lainnya, fitur Wi-Fi pun sudah bisa kamu dapatkan dari kedua kamera ini. Selain itu, fitur-fitur lainnya yang menjadi persamaan dari kedua kamera ini adalah, Face detection focus, RAW Support yang bisa membuat kamu dapat menghasilkan foto yang sekelas dengan kamera DSLR, resolusi layar LCD 1,040K dots, serta fitur Auto Exposure Bracketing yang bisa kamu gunakan pada HDR mode. Perbedaan Fujifilm X-A3 dan Canon EOS M3 Dari banyaknya persamaan yang telah kami sajikan di atas, tentu saja kamera ini pun juga menyajikan beberapa perbedaan, sehingga kini kamu bisa mulai meneliti lebih lanjut mana yang akan sesuai dengan keperluan serta budget kamu. 1. Harga Untuk harga sendiri, sebenarnya tidak terlalu terpaut cukup jauh. Saat ini, kamera Canon EOS M3 dihargai sebesar Rp saja, sementara Fujifilm X-A3 dihargai lebih mahal karena beberapa alasan dengan harga Rp Lihat juga Daftar Harga Kamera Mirrorless Tahun 2018 Lengkap 2. Viewfinder Sumber foto Galashiels camera club Dengan harga yang dapat dikatakan lebih murah dari pada Fujifilm X-A3, Canon EOS M3 telah menyediakan electronical viewfinder yang sementara tidak dapat kamu temukan pada kamera mirrorless fujifilm ini. Viewfinder ini sendiri akan sangat berguna saat kamu tidak ingin hanya menggunakan LCD kamera untuk mengambil foto secara langsung. 3. Ukuran Sensor Kamera Ukuran sensor pada kamera pada dasarnya akan sangat berperan penting dalam menentukan kualitas sebuah foto. Perbedaan ukuran sensor kamera Fujifilm dan Canon sebenarnya tak begitu jauh, dengan Fujifilm yang keluar sebagai unggulannya. Fujifilm X-A3 memiliki ukuran sensor kamera sebesar x sementara Canon EOS M3 hanya x 4. Microphone Port Sumber foto YouTube Lagi-lagi walaupun Canon dihargai dengan nominal yang lebih rendah, kamera satu ini dapat menyediakan Microphone port yang tidak bisa kamu miliki di kamera Fujifilm X-A3. Microphone port ini dapat kamu gunakan pada saat kamu ingin mendapatkan suara yang lebih jelas saat merekam video. 5. Focus Point Jumlah focus point yang pada kamera Fujifilm X-A3 dapat dikatakan lebih banyak dari Canon EOS M3, dengan perbandingan jumlah 77 untuk Fujifilm dan 49 untuk Canon. 6. Auto Exposure Range Auto exposure range pada Canon EOS M3 lebih unggul 1 poin dengan rentang ± 2 EV sementara Fujifilm X-A3 hanya memiliki rentang ± 1 EV. 7. Battery Life Mungkin untuk kamu yang memang senang sekali memotret banyak objek yang melintas disekitar kamu, Fujifilm bisa menjadi pilihan kamu. Karena Fujifilm X-A3 memiliki daya tahan baterai yang cukup tinggi, yaitu 410x tembakan dalam sekali charge, sedangkan pada kamera Canon hanya 250x tembakan. 8. NFC Connection Keunggulan terakhir yang dimiliki Canon untuk kamu para pendukungnya adalah telah terdapat fitur NFC Connection, yang bisa kamu gunakan untuk menghubungkan kamera kamu dengan perangkat lainnya yang juga telah memiliki fitur NFC yang mumpuni. 9. Timelapse Recording Untuk kamu yang senang merekam dengan menggunakan mode Timelapse, lagi-lagi mungkin Fujifilm harus menjadi pilihan kamu, karena kamu tidak akan menemukan mode shooting ini pada kamera Canon EOS M3. 10. Flash Coverage Perbedaan terakhir terdapat pada jangkauan flash pada kedua kamera ini. Fujifilm memiliki jangkauan flash sejauh 7 m sementara pada Canon hanya dapat terjangkau sejauh 5 m dari tempat memotret. Sumber foto Google Jadi, dari perbandingan kamera mirrorless Fujifilm X-A3 dengan Canon EOS M3 ini, mana yang paling mendekati kesukaan kamu, nih, Pembaca? Jangan lupa untuk selalu memilih kamera yang sesuai dengan kebutuhan serta budget kamu, ya! Semoga artikel ini dapat bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel kami yang berikutnya! FujiFilm X-A5 memang telah menjadi rilisan terbaru jajaran kamera FujiFilm seri X-A yang melegenda sebagai entry level pabrikan kamera asal Jepang tersebut. Apalagi, kini ditambah telah muncul seri X-A20 sebagai penerus entry level FujiFilm X-A10 paling "entry level" dari FujiFilm. Namun, apakah membeli X-A3 masih layak? Karena di pasaran, kamera ini masih dijual dan harganya 11-12 dengan FujiFilm X-A5. Tentu saja bagi saya FujiFilm X-A3 masih layak untuk dibeli. Bahkan apabila disuruh memilih antara FujiFilm X-A3 atau X-A5, saya lebih memilih FujiFilm X-A3 karena harga yang lebih murah 1,5 juta rupiah, sensor FujiFilm X-A3 masih menggunakan X-Trans sehingga seharusnya secara teori gambar lebih tajam daripada FujiFilm X-A5 yang justru kembali memakai sensor Bayer. Dan saya sendiri kurang menyukai desain lensa Power Zoom bawaan FujiFilm X-A5 yang terkesan ringkih serta saya masih tak ingin menggunakan fasilitas video yang ditawarkan FujiFilm X-A5. Perlu diketahui pada FujiFilm X-A5 memang telah disematkan microphone port sebagai tambahan fasilitas apabila kita akan membuat Vlog. Ringan dan Ringkas Hampir setahun memakai FujiFilm X-A3 saya merasakan kualitas melebihi harganya. Kualitas gambarnya enak dipandang dan sangat baik untuk di upload ke media sosial, tentu saja karena faktor sensor X-Trans yang lebih baik daripada sensor Bayer pada mirrorless umumnya. Resolusi yang mencapai 24MP menjadikan kamera ini seperti kamera semi-profesional dengan bodi yang sederhana. Bobot kameranya cukup ringan hanya sekitar 534 gram saat dipasangkan dengan lensa kit bawaan XC16-50mm II. Pengoperasiannya pun terhitung cepat untuk pindah berbagai mode kamera karena memiliki tombol putar yang mudah untuk dipilih P, S, A, M dan lain-lain. Bagi pemula, mempelajari segitiga Aperture, ISO, Speed di kamera menjadi lebih praktis. Bobot yang ringan menjadikan pula kamera ini ringkas untuk dibawa. Terkadang saya hanya membawanya bersama tas slempang kecil atau ransel minimalis sehingga orang-orang tidak sadar saya membawa kamera. Saya lebih sering menganggurkan tas kamera saya yang beratnya minta ampun apabila hanya keliling sekitar Jogja saja. Kamera FujiFilm Pertama dengan Layar Sentuh FujiFilm X-A3 adalah kamera FujiFilm pertama yang memberikan fasilitas layar sentuh pada layar kameranya. Walaupun masih dikembangkan dan menurut saya masih tertinggal dengan merk kamera mirrorless lain. Layar sentuh ini sangat membantu sekali untuk menentukan AREA fokus. Saya menyukainya karena memilih fokus menjadi lebih cepat. Tidak perlu menggunakan tombol kamera yang terkesan lambat. Yang perlu di perhatikan adalah layar sentuh di kamera FujiFilm X-A3 ini begitu sensitif. Sedikit tersentuh saja langsung begitu responsif layar memproses. Dalam kondisi ini saat mode layar sentuh dalam posisi Shot atau menjepret maka akan sangat mengganggu sekali. Sejauh ini tidak ada pengaturan sensitifitas layar yang diberikan oleh FujiFilm. Dan layar sentuh ini tidak dapat digunakan saat mode Q atau Quick Menu. Update firmware terbaru di Fujifilm X-T20 memberikan opsi pengaturan melalui Q menu namun untuk FujiFilm X-A3 belum mendapatkannya. Film Simulation Khas FujiFilm Di FujiFilm inilah juga Film Simulation ditanamkan secara cukup lengkap. Kita dapat menjajal Film Simulation baru seperti Pro Neg. Hi, Pro Neg. Std, Monochrome+Ye Filter, Monochrome+R Filter, dan Monochrome+G Filter yang sebelumnya hanya ada pada kamera FujiFilm yang "agak" mahal seperti FujiFilm X-T10 dan X-T1. Film Simulation yang lumayan komplit di FujiFilm X-A3 ini menjadi nilai tambah tersendiri. Contohnya adalah penggunaan Film Simulation Pro Neg. yang sangat ideal digunakan untuk memotret Portrait. Atau Film Simulatiom Monochrome untuk kreasi pemotretan hitam-putih yang lebih banyak. Kalau sebelumnya hanya Astia saja yang digunakan, dengan tambahan Film Simulation yang baru, kreasi foto menjadi lebih banyak. Kemampuan SR+ FujiFilm yang Mumpuni Walaupun pengoperasiannya sangat mudah, namun SR+ atau mode Auto di kamera FujiFilm sangat membantu sekali dalam memotret. Apalagi dalam kondisi yang harus cepat atau segera seperti landscape, momen matahari terbenam, memotret makanan, memotret dalam keramaian, street photography dan yang paling terasa kemampuan SR+ adalah saat memotret jarak dekat atau macro. SR+ dengan kepintarannya dapat mendeteksi Kekurangan FujiFilm X-A3 Ada sedikit kekurangan kamera FujiFilm X-A3 ini. Kekurangan tersebut muncul berdasarkan pengalaman pemakaian saya. Kekurangan yang pertama menurut saya adalah beberapa tombol menu kamera yang lumayan "keras" dan menimbulkan bunyi. Berisiknya tombol ini diperparah dengan perpindahan menu-menu di dalam kamera yang terkesan lambat. Terkadang saya sendiri jengkel dengan perpindahan menu di kamera ini, apalagi saat melihat foto-foto yang telah kita potret. Kekurangan kedua adalah seringnya layar FujiFilm X-A3 mengalami flickr atau kedipan. Dan kedipan yang sebenarnya tidak berpengaruh di hasil namun sedikit mengganggu ini juga saya alami di FujiFilm X-T20 saya. Anehnya entah kenapa FujiFilm X-100 saya yang notabene lebih "tua" malah jarang berkedip-kedip. Kekurangan ketiga menurut saya adalah beberapa part yang terlihat rawan cepat rusak. LCD lipat memiliki kabel yang tidak terlindungi dengan baik menurut saya dibandingkan dengan beberapa merk kamera dengan desain sejenis. Dan saya pernah sial karena terkena kerusakan confront. Confront adalah konektor antara body dan lensa. Harga part dan perbaikannya adalah 4,2 juta rupiah. Luar biasa mahal bukan. Untungnya kamera FujiFilm ini masih garansi sehingga GRATIS. Memotret makanan dengan tambahan flash. FujiFilm X-A3 + XC16-50mm Outdoor portrait. FujiFilm X-A3 + XF35mm Outdoor portrait. Fujifilm X-A3 + XF35mm Output warna yang enak dipandang. FujiFilm X-A3 + XC16-50mm Output warna yang halus. FujiFilm X-A3 + XF35mm Lens kit yang tangguh. FujiFilm X-A3 + XC16-50mm Kesimpulan Kalau ingin memiliki kamera dengan output gambar yang baik maka belilah FujiFilm X-A3 ini. Harga kamera ini dibanderol Saya lebih menyarankan membeli FujiFilm X-A3 ini daripada FujiFilm X-A20 yang lebih murah karena FujiFilm X-A3 ini lebih komplit soal spesifikasi. Terutama adanya hotshoe yang berguna untuk fotografi profesional. Dan saya lebih menyarankan membeli FujiFilm X-A3 ini daripada FujiFilm X-A5 yang menjadi suksesornya karena FujiFilm X-A3 lebih murah 1,5 juta, memiliki lens-kit yang lebih kokoh dan baik serta sensor X-Trans khas FujiFilm yang ciamik. Kesimpulan paling akhir adalah, Kamera FujiFilm X-A3 adalah kamera entry level yang tidak main-main. Spesifikasi Lengkap FujiFilm X-A3 disini. Disclaimer Semua foto kecuali foto kamera dipotret dengan FujiFilm X-A3 tanpa masuk dapur edit alias SOOC. Baca juga Product Finder Cameras Overview Pros & Cons Reviews Price $289 TechSpot Metascore Based on 7 expert reviews Excellent 2 Good 3 Average 1 Bad 1 More Pros & Cons See all reviews TechSpot is supported by its audience. When you buy through our links, we may earn a commission. Learn more. Last revision on May 11, 2020 Strong image quality, Stylish design, Compact, Selfie touch LCD, Film simulation modes, Wi-Fi Static subjects in good light, going out all day with one battery Slow autofocus, Omits EVF, Inconsistent touch interface, Limited shooting buffer, No 30fps video option or mic input Excellent detail capture and dynamic range in Raw images, Pleasing JPEG colors, Excellent battery life for a mirrorless camera, Twin control dials, 180° tilting touchscreen LCD, Useful Film Simulation modes, USB charging Expert reviews and ratings Introduction The new Fujifilm X-A3 follows on from the X-A2 camera, sitting at the entry-level of Fujifilm’s range of compact system cameras. It features a 24 megapixel APS-C sized sensor, but unlike most of the other cameras in Fujifilm’s X range, the sensor is not an X-Trans device. There’s also a touch-sensitive tilting screen, inbuilt Wi-Fi, Full HD video recording, and a maximum expanded ISO setting of 25600. The camera is an exclusive model to Jessops in the UK, who loaned us our sample of the Fujifilm X-A3 for review. The Fujifilm X-A3 costs £499 / $599. Ease of Use The X-A3 is the smallest of Fujifilm’s compact system cameras, but it follows the same kind of design principles, being retro or old-fashioned in appearance. It’s available in a variety of colours, including the pink and silver version we were loaned for review. The pink part is textured to give a leather-like appearance which adds to a feeling of quality and also helps it to feel secure in the hand. To add to that feeling of security there’s a protruding grip on the front of the Fujifilm X-A3, it doesn’t protrude hugely, but it gives you enough purchase when holding the camera - your forefinger should sit nicely in position for the shutter release on the top plate. On the top plate itself, you’ll find the shutter release, which is surrounded by the on/off switch, as well as a mode dial for choosing between the exposure modes on offer, and a second dial which has different functions depending on the shooting mode you’re working in. The mode dial has the usual range of automatic and semi-automatic options including P, S, A and M, but also has a few scene options, plus “Advanced Filter”, and a mode labelled “C” which allows for a group of custom settings to be saved and quickly returned to when you need them. Front of the Fujifilm X-A3 There’s a small function button, just near the shutter release, which you can assign to whichever function you feel is necessary - by default it accesses ISO which is helpful considering there’s no other direct button, but you could change it to something else if you prefer. The secondary dial controls shutter speed if you’re photographing in manual mode, while it adjusts exposure compensation in aperture or shutter priority. It can also be used to scroll through pictures in playback, or some of the options in the quick menu. The Fujifilm X-A3’s flash is housed on the top of the camera, being lifted via a small switch on the left hand side of the camera, it is lifted on stalks, which helps the flash to clear the kit lens if you’re using it, but you should be aware that if you leave the lens hood on, a shadow is likely to appear on your images. You can change the flash mode from the quick menu, while you can also switch on red eye reduction from the main menu - useful for photographing portrait subjects. A small switch on the front of the Fujifilm X-A3 allows you to change between focusing options - manual, single and continuous. Rear of the Fujifilm X-A3 Moving to the back of the Fujifilm X-A3 and there’s a fairly standard array of dials and buttons which help you to quickly change settings. There’s a small dial, which is mostly tucked away into the camera body, which you can use to set a variety of things, depending on the shooting mode that you’re in. So, if you’re working in aperture priority, you can use it to set aperture. It works in a similar way to the larger dial on the top of the camera, but in play back you can use it to zoom in and out of images, which is handy for checking critical focus. You can also use the dial in conjunction with the quick menu. To access the quick menu, press the small Q button found in the bottom right hand corner of the back of the Fujifilm X-A3. Here you’ll find a number of commonly used settings, saving you from having to navigate the main menu - options here include white balance, ISO, film simulation and more. Other buttons on the back include a playback button, a video record button, and a display button which allows you to change the way the live view looks, as well as how images are displayed in playback. There is a four way navigational pad surrounding a central “OK” button, which also acts a menu button to allow you to access the Fujifilm X-A3’s main menu. Each of the four navigational keys doubles up for a different function too - the right button accesses white balance, the left button the timer mode, the down button drive mode and bracketing, and the up button AF. If you press the up button, you can then use the other directional buttons to move the AF point to the place you want to use it. Tilting LCD Screen The Fujifilm X-A3’s screen is touch-sensitive, which means you can use it to set the AF point too, or even fire off the shutter release. On the left hand side of the screen you’ll see a small icon which if you press allows you to choose between using the screen to set AF point, or to have it focus and then take a picture. If you prefer, you can turn off this functionality altogether, but it’s much quicker than using the buttons to set the point. The screen is mounted on a hinge which allows it to be tilted. You can angle it slightly downwards, and if you pull it out from the hinge slightly, you can face it all the way forwards. Once you’ve done this, the display will automatically switch so as to appear the correct way round for taking selfies - it will also automatically hunt out faces to give focus priority to. You are able to shoot in both JPEG and raw format with the Fujifilm X-A3, but it should be noted that not all functionality will be available in raw format. For instance, the lowest sensitivity you can shoot at in raw is ISO 200 - you will need to switch to JPEG only shooting if you want to shoot at ISO 100. The same is true of the very highest ISO sensitivity settings, ISO 12800 and ISO 25600. Advanced filters can also only be shot in JPEG, leaving you with no “clean” version should you need it down the line. There’s no viewfinder for the Fujifilm X-A3, but there is a hotshoe on top of the camera if you wanted to purchase one as a separate accessory. Top of the Fujifilm X-A3 As standard, the Fujifilm X-A3 comes with the 16-50mm f/ OIS II kit lens. It’s a good lens to get you started with, and is certainly capable of taking some nice pictures. You can buy quite a variety of different lenses for the X system now, including lots of prime and zoom lenses, which is something to think about once you’ve become acquainted with the system. In good light, focusing is very snappy, locking onto the target almost instantly without too much back and forth motion. In darker conditions, it’s a little slower and relies heavily on the focusing light which is emitted from the front of the camera - this is something you may want to turn off for some subjects, but it certainly helps to acquire focus. The camera generally manages to get there in the end, without displaying a false acquisition of focus, but it can sometimes fail when you’re photographing something which is of low contrast. Continuous autofocus can keep up with reasonably slow moving subjects which are moving in a predictable pattern. It struggles more with faster or erratically moving subjects, but it’s fair to say that this is not a camera which is designed with fast action or sports photography in mind. Image Quality All of the sample images in this review were taken using the 24 megapixel Fine JPEG setting, which gives an average image size of around 7Mb. The Fujifilm X-A3 is capable of taking some fantastic images, just like all of the other X series cameras. Images directly from the camera are well saturated, but maintain a good sense of realism and punch. Images taken with the standard’ film simulation mode show more depth than the equivalent raw format files, which are a bit flatter and give you great scope for editing in post production. You can choose between a variety of film simulation modes, and you’ll soon learn which suits which situation the most - Velvia for instance is good for adding vibrance, while Classic Chrome gives a lovely filmic quality to your shots. Images from the Fujifilm X-A3 have lots of detail, but it’s clear to see how much sharpening is added to JPEGs when comparing with the raw files. It gives a pleasing effect, especially when viewed at normal printing or web sizes, but if you want to reign it in a little bit, you might want to work with the raw files. Detail is well kept up to the higher echelons of the sensitivity range - but examining at 100% when you use higher values, such as ISO 3200, reveals some image smoothing in certain areas of the image - that shouldn’t be a problem unless you like to perform heavy crops. ISO 6400 is useful in scenarios where the light is just too low to get an in-focus image, especially when shooting handheld. You’ll see some areas of the image are soft, but again, only if you examine very closely, or you want to print very large - and it’s certainly preferable than a blurry image. The highest settings of ISO 12800 and ISO 25600 are only available in JPEG, but are best avoided unless the light is incredibly low and you are really struggling. At these levels, it’s possible to see noise appearing and a strong loss of detail, even at smaller sizes. Under a variety of different lighting conditions, the automatic white balance setting performs well, but it can be tricked by some lights to produce yellowish or warm tones which are slightly too strong to be preferable. In these situations, you can change the white balance mode to a specific setting - or alter in post production. In general, the all purpose metering setting works well to produce balanced exposures, with hardly any requirement for exposure compensation to be used in most ordinary scenarios. Noise There are 9 ISO settings available on the Fujifilm X-A3 for JPEGs, and 6 for RAW files. Here are some 100% crops which show the noise levels for each ISO setting for both JPEG and RAW files. JPEG RAW ISO 100 100% Crop ISO 200 100% Crop ISO 200 100% Crop ISO 400 100% Crop ISO 400 100% Crop ISO 800 100% Crop ISO 800 100% Crop ISO 1600 100% Crop ISO 1600 100% Crop ISO 3200 100% Crop ISO 3200 100% Crop ISO 6400 100% Crop ISO 6400 100% Crop ISO 12800 100% Crop ISO 25600 100% Crop Flash The flash settings on the Fujifilm FinePix X-A3 are Auto, Forced Flash, Suppressed Flash, Slow Synchro, Red-eye Reduction Auto, Red-eye Reduction & Forced Flash and Red-eye Reduction & Slow Synchro. These shots of a white coloured wall were taken at a distance of Suppressed Flash - Wide Angle 24mm Forced Flash - Wide Angle 24mm Suppressed Flash - Telephoto 75mm Forced Flash - Telephoto 75mm And here are some portrait shots. As you can see, neither the Forced Flash setting or the Red-eye Reduction & Forced Flash option caused any red-eye. Forced Flash Forced Flash 100% Crop Red-eye Reduction & Forced Flash Red-eye Reduction & Forced Flash 100% Crop Night The Fujifilm X-A3's maximum shutter speed is 30 seconds in the Manual mode, and there's a Bulb mode which allows exposures up to 60 minutes long, which is excellent news if you're seriously interested in night photography. The shot below was taken using a shutter speed of 30 seconds at ISO 200. Night Night 100% Crop Dynamic Range The Fujifilm X-A3 has three dynamic range settings - 100% on by default, 200%, and 400% - and an Auto setting if you want to let the camera take control. These settings gradually increase the amount of detail visible in the shadow and highlight areas, with the side-effect of more noise appearing in the image. Note that you can't actually turn this feature off. Film Simulation The Fujifilm X-A3 offers 5 different film simulation modes to help replicate the look of your favourite film stock from the past. Provia / Standard Velvia / Vivid Astia / Soft B&W Sepia Advanced Filter The Fujifilm Finepix X-A3 offers 13 different filter effects which can be previewed on the LCD screen. Toy Camera Miniature Pop Color High-Key Low-Key Dynamic Tone Soft Focus Partial Color Red Partial Color Orange Partial Color Yellow Partial Color Green Partial Color Blue Partial Color Purple Panorama The Fujifilm X-A3 can record a 6400x1440 pixel panorama by sweeping the camera from side to side. Sample Images This is a selection of sample images from the Fujifilm X-A3 camera, which were all taken using the 24 megapixel Fine JPEG setting. The thumbnails below link to the full-sized versions, which have not been altered in any way. Sample RAW Images The Fujifilm X-A3 enables users to capture RAW and JPEG format files. We've provided some Fujifilm RAW RAF samples for you to download thumbnail images shown below are not 100% representative. Sample Movie & Video This is a sample movie at the highest quality setting of 1920x1080 pixels at 60 frames per second. Please note that this 23 second movie is 103Mb in size. Product Images Front of the Fujifilm X-A3 Front of the Fujifilm X-A3 Side of the Fujifilm X-A3 Side of the Fujifilm X-A3 Rear of the Fujifilm X-A3 Rear of the Fujifilm X-A3 / Image Displayed Rear of the Fujifilm X-A3 / Turned On Rear of the Fujifilm X-A3 / Quick Menu Rear of the Fujifilm X-A3 / Main Menu Tilting LCD Screen Tilting LCD Screen Tilting LCD Screen Top of the Fujifilm X-A3 Bottom of the Fujifilm X-A3 Side of the Fujifilm X-A3 Side of the Fujifilm X-A3 Front of the Fujifilm X-A3 Front of the Fujifilm X-A3 Memory Card Slot Battery Compartment Conclusion There is a lot to like about the Fujifilm X-A3, and as usual for Fujifilm, we have been impressed by the image quality that it is capable of producing - perhaps even more impressive when you consider that the sensor is not the higher quality X-Trans as found on Fujifilm’s more expensive models. Although undeniably cheaper quality than the more expensive models in the range, Fujifilm has done a good job with the design here to still make it appealing - especially of course to those who are a fan of retro or old fashioned styling. There’s a good range of dials and buttons to make changing settings quick and easy, and although this is arguably a camera aimed primarily at entry-level users, it’s got just enough direct access to make it enjoyable for more advanced users to pick up and use too - perhaps it would make a good secondary camera for somebody who already uses the X system. Although there’s no viewfinder, the screen is great as it can be moved into a variety of different positions, and the fact that it can be used as a touchscreen is another bonus. The kit lens which comes with the Fujifilm X-A3 is a good optic to get you started with, and although not as good as the 18-55mm f/ kit lens supplied with more expensive cameras in Fujifilm’s line-up, it is more than capable of producing some very nice images. In terms of the downsides, there’s not too many to be found with this camera - but if you are looking for 4K video recording you may be disappointed. It’s also a touch expensive, currently retailing for around £550 including kit lens - by Fujifilm standards it’s on the cheap side, but you can pick up other cameras, such as the Panasonic GX800 for less currently around £499, including kit lens. Ultimately, Fujifilm has produced a very attractive camera for beginner users - especially those drawn to the stylish brand. Image quality is great, and the Fujifilm X-A3 is a camera that you can grow with as you learn more about photography. Ratings out of 5 Design Features 4 Ease-of-use 4 Image quality 4 Value for money 4 Main Rivals Listed below are some of the rivals of the Fujifilm X-A3. The Canon EOS M10 is an entry-level compact system camera that offers 18 megapixels, 1080p high-definition videos, simple controls and a touch-screen interface. Other key features of the EOS M10 include a tilting 3-inch LCD screen, ISO range of 100-25,600, wi-fi and NFC connectivity, and a built-in flash. Is Canon's new mirrorless model perfectly suited to its beginner target audience? Read our Canon EOS M10 review to find out... The Nikon 1 V3 is the latest flagship compact system camera from Nikon, boasting an amazingly fast 20fps burst shooting rate with continuous focusing 60fps without, a new tilting touchscreen LCD, built-in wi-fi, new "CX" format sensor and a more compact design . Read our in-depth Nikon 1 V3 review to find out if this is the best Nikon compact system camera yet... The Olympus OM-D E-M5 Mark II is a new high-end compact system camera with a number of innovative features that make it stand out from the crowd, including the world's most effective image stabilisation system. Read our expert Olympus E-M5 II review to find out if it's also the best compact system camera... The Panasonic Lumix DMC-GX80 is a new mid-range compact system camera. With a 16 megapixel Micro Four Thirds sensor with no optical low pass filter, new dual 5-axis image stabilization, built-in electronic viewfinder, 3 inch tilting LCD touchscreen, 4K video and photo modes, and integrated wi-fi connectivity, can the Panasonic GX80 live up to its early promise? Read our in-depth Panasonic Lumix DMC-GX80 review complete with sample images, test shots, videos and more to find out... The Sony A5100 is an exciting new mid-range compact system camera. The Sony A5100 certainly packs quite a punch, featuring a 24 megapixel APS-C sensor, Fast Hybrid AF system, 1080p HD movies with XAVC S support, 3 inch tilting touch-screen, 6fps burst shooting, built-in wif-fi/NFC connectivity, and a pop-up flash. Read our in-depth Sony A5100 review, complete with sample JPEGs, RAW files and movies... Specifications Model Name FUJIFILM X-A3 Number of effective pixels million pixels Image sensor x APS-C CMOS with primary color filter Sensor Cleaning system Ultra Sonic Vibration Storage media SD Card -2G / SDHC Card -32G / SDXC Card -256G UHS-I*1 File format Still image JPEG Exif Ver / RAW RAF format / RAW+JPEG Design rule for Camera File system compliant / DPOF-compatible Movie Movie File Format MOV Movie Video Compression Audio Linear PCM Stereo Number of recorded pixels L 32 6000ｘ4000 / 169 6000ｘ3376 / 11 4000×4000 M 32 4240ｘ2832 / 169 4240ｘ2384 / 11 2832×2832 S 32 3008ｘ2000 / 169 3008ｘ1688 / 11 2000×2000 180° Vertical 2160 x 9600 / Horizontal 9600 x 1440 120° Vertical 2160 x 6400 / Horizontal 6400 x 1440 Lens mount FUJIFILM X mount Sensitivity Standard Output Sensitivity AUTO1 / AUTO2 / AUTO3up to ISO6400 / ISO200 to 64001/3 step Extended output sensitivity ISO100 / 12800 / 25600 Exposure control TTL 256-zones metering, Multi / Spot / Average Exposure mode PProgram AE / AAperture Priority AE / SShutter Speed Priority AE / MManual Exposure Exposure compensation - + 1/3EV step movie recording - + Image Stabilizer Supported with OIS type lens Face detection Yes Eye detection Yes Shutter type Focal Plane Shutter Shutter speed with mechanical shutter Mechanical Shutter 4 sec. to 1/4000 sec.P mode, 30 sec. to 1/4000 sec.All modes Bulb modeup to 60 min, TIME 30 sec. to 1/4000 sec. Electronic Shutter*3 1 sec. to 1/32000 sec.P / A / S / M modes Bulb mode 1 sec. fixed, TIME 1 sec to 1/32000 sec. Mechanical + Electronic Shutter 4 sec. to 1/32000 sec.P mode, 30 sec. to 1/32000 sec.All modes Bulb modeup to 60 min, TIME 30 sec. to 1/32000 sec. Synchronized shutter speed for flash 1/180 sec. or slower Continuous shooting Approx. fps JPEG max. approx. 10 frames Approx. fps JPEG max. approx. 50 frames * Recordable frame number may vary depending on the type of memory card used. * The frame rate varies with shooting condition and the number of images recorded. Auto bracketing AE Bracketing ±1/3EV, ±2/3EV, ±1EV Film Simulation Bracketing Any 3 types of film simulation selectable Dynamic Range Bracketing 100% 200% 400% ISO sensitivity Bracketing ±1/3EV, ±2/3EV, ±1EV White Balance Bracketing ±1, ±2, ±3 Focus Mode Single AF / Continuous AF / MF / AF+MF Type TTL contrast AF, AF assist illuminator available AF frame selection Single point AF 11x7 Changeable size of AF frame among 5 types, Zone AF 3x3 / 5x5 / 7x7 from 77 areas on 11x7 grid, Wide/Tracking AF up to 9 area * AF-S Wide * AF-C Tracking White balance Automatic Scene recognition / Custom1-3 / Color temperature selection 2500K-10000K / Preset Fine,Shade, Fluorescent light Daylight, Fluorescent light Warm White, Fluorescent light Cool White,Incandescent light, Underwater Self-timer 2 sec. / 10 sec. / Smile / Buddy - / Group 1-4 subjects Flash Manual pop-up flash Super Intelligent Flash Guide number Approx 5 ISO100・m / Approx 7 ISO200・m Flash modes Red-eye removal OFF Auto/Forced Flash/Suppressed Flash/Slow Synchro/Rear-curtain Synchro/Commander Red-eye removal ON Red-eye Reduction Auto/Red-eye Reduction & Forced Flash/Suppressed Flash/ Red-eye Reduction & Slow Synchro/Red-eye Reduction & Rear-curtain Synchro/Commander * Red-eye removal is active when Face Detection is set to ON. Hot shoe Yes dedicated TTL Flash compatible LCD monitor aspect ratio 32, approx. 1,040K-dot Tilt-type, TFT color LCD monitor approx. 100% coverage Movie recording Full HD 1920 x 1080 60p / 50p / 24p, Continuous recording up to approx. 14 min. HD 1280 x 720 60p / 50p / 24p, Continuous recording up to approx. 27 min. * Use a card with SD Speed Class with or higher Mode dial Advanced SR AUTO / P / S / A / M / CCustom / Night / Sports / Landscape / Portrait Enhancer / SPScene Position / Adv. Film Simulation mode 11 type PROVIA/STANDARD, Velvia/VIVID, ASTIA/SOFT, CLASSIC CHROME, PRO Neg Hi, PRO Neg. Std, MONOCHROME, MONOCHROME+Ye FILTER, MONOCHROME+R FILTER, MONOCHROME+G FILTER, SEPIA Dynamic range setting AUTO, 100%, 200%, 400% ISO restriction DR100% No limit, DR200% ISO400 or more, DR400% ISO800 or more Advanced filter Toy camera, Miniature, Pop color, High-key, Low-key, Dynamic tone, Fish-eye, Soft focus, Cross screen, Partial color Red / Orange / Yellow / Green / Blue / Purple Touch screen Shooting Mode Shooting, AF, Focus area , Digital zoom, Protrait enhancement level Portrait Enhancer mode Display Mode Swipe, Zoom, Pinch-in / Pinch-Out, Double-tap, Drag Other photography functions Advanced SR AUTO, Eye detection AF, Face Detection, Interval timer shooting, Auto Red-eye Removal, Select custom setting, Motion panorama, Color space, Setting Color, Sharpness, D-range, Gradation, Film Simulation, Advanced Filter, Framing guideline, Frame No. memory, Histogram display, Preview depth of focus, Pre-AF, Focus check, Focus Peak Highlight, Multiple exposure, Release priority / Focus priority selection, Fn button setting, ISO AUTO control, Interlock spot AE & Focus area, Edit/Save quick menu, Preview exp./WB in manual mode, Shutter Type, Touch screen setting Playback functions RAW conversion, Image rotate, Auto image rotate, Face Detection, Red-eye reduction, Photobook assist, Erase selected frames, Multi-frame playback with micro thumbnail, Slide show, Protect, Crop, Resize, Panorama, Favorites Wireless transmitter Standard IEEE / g / n standard wireless protocol Access mode Infrastructure Wireless functions Geotagging setup, Image transfer Individual image/Selected multiple images, View & Obtain Images, PC Autosave, instax Printer Print Playback functions RAW conversion, Image rotate, Auto image rotate, Face Detection, Red-eye reduction, Photobook assist, Erase selected frames, Multi-frame playback with micro thumbnail, Slide show, Protect, Crop, Resize, Panorama, Favorites Other functions PictBridge, Exif Print, 35 Languages, Date/Time, Time difference, Sound & Flash OFF, Quick start Mode, High Performance, Preview exp. in Manual mode, LCD Brightness, LCD Color, Preview Pic. Effect, DISP. Custom Setting Terminal Video output - Digital interface USB High-Speed / micro USB terminal * connectable with Remote Release RR-90 sold separately HDMI output HDMI Micro connector Type D Power supply NP-W126S Li-ion battery included Dimensions mm x H mm x mm / in.W x in. H x in. D Minimum depth mm/ in. Weight Approx. 339g / oz. including battery and memory card Approx. 290 g / oz. excluding accessories, battery and memory card Operating Temperature 0 - 40°C / 32 - 104°F Operating Humidity 10 - 80% no condensation Battery life for still images*4 Approx. 410 frames with R lens Starting up period Approx. sec., when QUICK START mode set to ON Approx. sec., when QUICK START mode set to OFF * Fujifilm research Accessories included Li-ion battery NP-W126S AC power adapter AC-5VF Plug Adapter USB cable Shoulder strap Body cap Owner's manual Your Comments Introduction Ease of Use Image Quality Sample Images Product Images Conclusion Main Rivals Specifications Sumber foto Best Buy Blog Kamera, di zaman yang telah modern ini, sudah banyak mengalami perkembangan, entah itu dari segi kualitas, kemampuannya, hingga bentuk fisiknya yang semakin lama semakin menarik perhatian banyak orang karena kepraktisannya. Kamera mirrorless merupakan kamera terakhir yang masuk ke dalam daftar perkembangan kamera sejauh ini dan tentu saja sudah banyak diminati oleh para fotografer di luar sana. Bahkan, karena kualitas serta bentuk kesederhanaannya, kini telah banyak fotografer yang mulai beralih meninggalkan kamera DSLR mereka untuk menggunakan kamera Mirrorless. Secanggih itu? Ya, tentu saja. Dan bila kamu tertarik, kami akan memberikan satu rekomendasi kamera mirrorless yang baik untuk kamu dari perusahaan kamera mirrorless terbaik, yaitu Fujifilm. Berikut adalah spesifikasi kamera Mirrorless Fujifilm X-A3. Kamera Fujifilm X-A3 merupakan kamera mirrorless yang telah dilengkapi sensor APS-C CMOS MP namun dengan harga yang cukup murah, yaitu berkisar antara 7-8 jutaan saja. Serta telah tersedia juga dengan beragam warna yang cantik hingga akan membuat kamu dapat tampil stylish saat menggunakannya nanti. Sumber foto Adorama Fujifilm X-A3 ini secara khusus telah didesain untuk kamu para fotografer pemula atau non-fotografer yang senang berbagi foto serta video ke sosial media kamu, karena telah dibentuk sedemikian rupa agar dapat dengan mudah digunakan oleh para pemula. Desain layar LCD touchscreen-nya yang dapat di-flip 180° ke atas pun akan sangat baik digunakan untuk kamu yang senang mengambil foto selfie bersama teman-teman. Selain itu kamera mirrorless yang satu ini juga memiliki kemampuan yang baik dalam merekam video karena memiliki resolusi maksimum Full HD 1080p hingga 60fps, yang bagus sekali digunakan saat kamu ingin merekam sebuah video dengan mode slow motion. Sumber foto YouTube Saat merekam pun kamu tidak perlu khawatir soal kemampuan audionya, karena kamera yang satu ini mampu merekam audio dengan mode operasi stereo. Sementara untuk kemampuan autofokus Fujifilm X-A3 sendiri, masih menggunakan sistem mendeteksi kontras, sehingga pada saat kamu merekam sebuah video, autofokusnya akan sedikit lebih lambat dari biasanya. Kelebihan lain yang bisa kamu dapatkan, Fujifilm X-A3 mampu meminimalisir efek noise pada tingkat ISO hingga 12800 rentang ISO 100-25600, jadi kamu tidak perlu khawatir saat akan memotret pada kondisi low light atau minim cahaya. Selain itu, fujifilm X-A3 juga dilengkapi dengan pop-up flash yang bisa kamu gunakan sebagai pendukung cahaya saat memotret. Sumber foto Fujifilm Untuk bagian konektivitas, kamera ini telah menyediakan fitur Wi-Fi yang bisa kamu gunakan untuk kendali jarak jauh dengan smartphone kamu atau perangkat mumpuni lainnya. Tersedia pula, port mini USB dan HDMI sebagai fitur tambahan di kamera Fujifilm X-A3. Lihat juga Fungsi HDMI Out Pada Kamera Terakhir, untuk kemampuan baterainya sendiri, kamera ini menggunakan baterai Lithium ion NP-W126S yang dapat menghasilkan 410 tembakan dalam sekali charge baterai, lho, Pembaca! Untuk lebih jelasnya lagi, kami akan menyajikan spesifikasi lengkapnya pada video berikut ini. Itulah spesifikasi kamera mirrorless Fujifilm X-A3 tahun ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel kami yang berikutnya!

kelebihan dan kekurangan fujifilm x a3