Kelompokkomunis pimpinan Amir Syarifuddin menolak program Rera karena akan mengurangi pengaruh komunis dari tentara aliran sayap kiri akibat diberhentikan oleh Moh. Hatta. Mari kita simak penjelasan di bawah! Program RERA (Rekonstruksi dan Rasionalisasi) adalah program yang diajukan oleh Moh. Hatta.
Kelompokkomunis yang dipimpin Amir Syarifuddin menentang keras program Kabinet Hatta yang berkaitan dengan pengurangan jumlah pasukan TNI karena. TNI masih diperlukan dalam pembangunan kurangnya biaya pensiun bagi para TNI mayoritas anggota TNI yang terkena program adalah kelompok komunis pertahanan Indonesia akan berkurang
Terjadinyapemberontakan PKI Madiun berawal dari upaya yang dilakukan oleh Amir Syarifudin untuk . A.menumbuhkan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintahB.melakukan sabotase dan kerusuhan di sejumlah daerahC.menarik pasukan pro FDR dari medan tempurD.menjatuhkan Kabinet HattaE.membentuk front Nasional3.
Kelompokkomunis yang dipimpin Amir Syarifuddin menentang keras program Kabinet Hatta yang berkaitan dengan pengurangan jumlah pasukan TNI karena. A. TNI masih diperlukan dalam pembangunan B. k
SebabAkibat Pemberontakan PKI Madiun. Tidak lama setelah kemerdekaan Republik Indonesia, pada tanggal 18 September 1948 terjadi peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh sekelompok orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Kemerdekaan yang seharusnya dihiasi dengan pembangunan Bangsa, justru malah dikacaukan oleh sekelompok orang yang tidak
Hattaingin memotong garis politik kelompok FDR. ReRa Angkatan Perang berhasil memperkecil jumlah TNI, dari tujuh divisi menjadi empat, tapi daya tempurnya lebih baik. Perang Gerilya Semesta Dengan ReRa ini, TNI-Masyarakat yang dibangun Amir Syarifudin ketika ia masih menjabat Menteri Pertahanan dan Perdana Menteri, dibubarkan. TNI-Masyarakat
. PertanyaanKelompok komunis yang dipimpin Amir Syarifuddin menentang keras program Kabinet Hatta yang berkaitan dengan pengurangan jumlah pasukan TNI karena . . . .Kelompok komunis yang dipimpin Amir Syarifuddin menentang keras program Kabinet Hatta yang berkaitan dengan pengurangan jumlah pasukan TNI karena . . . .TNI masih diperlukan dalam pembangunankurangnya biaya pensiun bagi para TNImayoritas anggota TNI yang terkena program adalah kelompok komunispertahanan Indonesia akan berkurangIndonesia akan mudah dijajah tanpa adanya TNIAAMahasiswa/Alumni Universitas Negeri MakassarPembahasanPada Mei 1948, keluar Penetapan Presiden No. 14 Tahun 1948 tentang pelaksanaan teknis rasionalisasi di bidang ketentaraan. Isi peraturan ini di antaranya peleburan divisi-divisi ketentaraan, pengurangan anggota angkatan bersenjata yang saat itu berjumlah pembubaran TNI Masyarakat yang jumlahnya mencapai orang isinya sebagian besar laskar rakyat yang berideologi komunis dan tidak mau bergabung dengan TNI secara penuh.Pada Mei 1948, keluar Penetapan Presiden No. 14 Tahun 1948 tentang pelaksanaan teknis rasionalisasi di bidang ketentaraan. Isi peraturan ini di antaranya peleburan divisi-divisi ketentaraan, pengurangan anggota angkatan bersenjata yang saat itu berjumlah pembubaran TNI Masyarakat yang jumlahnya mencapai orang isinya sebagian besar laskar rakyat yang berideologi komunis dan tidak mau bergabung dengan TNI secara penuh. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!19rb+FTFa TimahPembahasan lengkap bangetHRHera RahmawatiBantu banget
Front Demokrasi Rakyat atau FDR adalah front persatuan partai-partai dan organisasi sayap kiri komunis yang didirikan pada Februari 1948. Pendiri dari Front Demokrasi Rakyat adalah Amir Sjarifuddin setelah ia tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia. Partai-partai yang tergabung dalam FDR yakni Partai Komunis Indonesia PKI Partai Sosialis Indonesia PSI Partai Buruh Indonesia PBI Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia SOBSI Pemuda Sosialis Indonesia Pesindo Baca juga PKI dan Perjuangan Pergerakan Nasional Latar Belakang Terbentuknya Front Demokrasi Rakyat atau FDR berawal dari jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin pada 29 Januari 1948. Jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin ini diakibatkan oleh penandatangan Perjanjian Renville yang memberi dampak rugi bagi Republik Amir Sjarifuddin tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri, ia membentuk Front Demokrasi Rakyat FDR pada Februari 1948. FDR kemudian bekerja sama dengan beberapa organisasi berpaham kiri komunis seperti Partai Komunis Indonesia PKI, Barisan Tani Indonesia BTI, Pemuda Sosialis Indonesia Pesindo, dan sebagainya. Kemudian, Amir Sjarifuddin yang saat itu memiliki kedekatan dengan pemimpin PKI, Muso, berniat untuk menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia. Selain itu, dibentuknya FDR juga didasari oleh rasa kecewa terhadap Perdana Menteri selanjutnya, Mohammad Hatta, dalam Kabinet Hatta. Kabinet Hatta memiliki program RERA Rekonstruksi dan Rasionalisasi untuk mengembalikan tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.
- Program Rekonstruksi dan Rasionalisasi atau RERA dijalankan dalam Kabinet Hatta, 20 Januari 1948. Program RERA ini diprakarsai oleh Wakil Presiden Moh Hatta yang bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, terutama terhadap menggaji tenaga tentara militer pada saat itu. Selain itu, program RERA juga bertujuan untuk merekrut tentara profesional yang tidak hanya memiliki postur tubuh tertentu, melainkan juga kondisi fisik dan pengetahuan yang juga Kabinet Hatta I Penetapan, Susunan, Kebijakan, dan Upaya Penggulingan Latar Belakang Terbentuknya Program RERA berawal dari gagasan Ketua Seksi Pertahanan Parlemen Zainul Baharuddin tanggal 20 Desember 1947. Ia mengusulkan dalam Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP agar angkatan bersenjata ditempatkan sepenuhnya di bawah wewenang menteri pertahanan. Selain itu, ia juga mengajukan usul agar tentara dikurangi dan agar kaum veteran diberikan pekerjaan yang produktif dan pekerjaan lainnya dalam pemerintahan. Berawal dari usul tersebut, maka dalam Kabinet Hatta, dibentuklah Program Rekonstruksi dan Rasionaliasi RERA yang bertujuan untuk mengefisienkan dan mengurangi jumlah angkatan bersenjata. Rasionalisasi dalam program ini mencakup penyempurnaan administrasi negara, Angkatan Perang dan aparat ekonomi. Sejumlah satuan Angkatan Perang dikurangi dengan drastis. Kemudian, para tenaga bekas Angkatan Perang ini dipekerjakan di bidang-bidang produktif dan diurus oleh Kementerian Pembangunan dan Pemuda. Baca juga Kabinet Hatta II Penetapan, Susunan, dan Pergantian
Jawabankarena hatta ingin menyingkirkan unsur komunis dadi tubuh TNI melalui program Amir ingin kelompok sayap kiri komunis tetap eksis diparlemen dan militer.
Halo Rahmat, Kaka bantu jawab ya. Kelompok komunis pimpinan Amir Syarifuddin menolak program Rera karena akan mengurangi pengaruh komunis dari tentara aliran sayap kiri akibat diberhentikan oleh Moh. Hatta. Mari kita simak penjelasan di bawah! Program RERA Rekonstruksi dan Rasionalisasi adalah program yang diajukan oleh Moh. Hatta. Program ini berisi pengembalian tentara menjadi warga biasa demi penghematan biaya. Karena hal inilah, Amir Syarifuddin menjadi khawatir bahwa Moh. Hatta akan banyak memberhentikan tentara aliran berhaluan komunis, sehingga pengaruh komunis di lingkungan tentara menjadi berkurang. Dengan demikian, jawaban yang tepat atas pertanyaan adalah Karena akan mengurangi pengaruh komunis dari tentara aliran sayap kiri akibat diberhentikan oleh Moh. Hatta. Semoga membantu ya
karones99 Kebijakan rera adalah kepanjangan dari reorganisasi dan rasionalisasi yaitu dengan tujuan mensterilkan TNI dari pengaruh komunis. kebijakan ini tentu sangat merugikan kepentingn pki. sehingga kelompok komunis amir syarifuddin menolak kebijakan rera 15 votes Thanks 17
mengapa kelompok komunis amir syarifudin menolak program rera kabinet hatta